Musibah Proyek RS PKU, Bupati Blora Meminta Muhammadiyah Memetakan Kondisi Dan Keinginan Dari Keluarga

banner 120x600
Bupati Arief Rohman saat mengunjungi rumah duka korban musibah Proyek Pembangunan pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora. (Dok : Humas Pemkab)

Jateng, Tropongnews.com– Duka mendalam juga dirasakan oleh Bupati Blora, Arief Rohman bersama Forkompimda atas insiden kecelakaan kerja di RS PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah yang terjadi Sabtu (08/02)) pagi lalu.

Perkembangan terakhir, jika semula ada 3 korban meninggal dunia, diketahui ada seorang lagi yang meninggal. Dengan demikian di insiden itu, total ada 4 korban meninggal dan 9 lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Atas kejadian itu, Minggu (09/02/2025), Bupati Arief Rohman sambangi lima korban yang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah. Selanjutnya takziah ke keluarga korban meninggal.

Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu menyambangi satu per satu korban di ruang perawatan. Bertemu pihak keluarga korban dengan didampingi pihak RS PKU Muhammadiyah, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Blora Syarifudin dan jajaran Forkompimda.

Selanjutnya, Bupati dan rombongan takziah ke rumah empat korban meninggal. Yakni ke almarhum Sono, warga Desa Ngampon RT 002/002 Kecamatan Jepon. Almarhum Ahmad Zaenudin, warga Dukuh Lubang Desa Puledagel RT 005/002, Kecamatan Jepon.

Kemudian almarhum Tri Wiji, di Desa Bacem RT 003/001 Kecamatan Jepon. Dan almarhum Djami, di Dukuh Trenggiling RT 003/001 Desa Temurejo, Kecamatan Blora.

“Kami menyampaikan bela sungkawa kepada korban yang meninggal. Kami kunjungi satu per satu,” ucapnya.

Menurutnya dari kunjungan itu diketahui lima korban yang masih dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah menunggu untuk dioperasi.

“Senin kata pihak rumah sakit mereka akan di operasi. Kami doakan semoga lancar. Dan segera diberikan kesembuhan,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjutnya, dari hasil kunjungan dari keluarga korban yang telah meninggal, pihaknya meminta pihak Muhammadiyah untuk memetakan kondisi keluarga dan keinginan dari keluarga.

“Pemetaan yang punya anak berapa, gimana harapan mereka. Muhammadiyah sudah merencanakan nanti langkah ke depan gimana,” bebernya.

Tak hanya itu, ia, juga akan segera dibentuk tim untuk berkoordinasi menindaklanjuti harapan-harapan dari keluarga tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *