
Jateng, Tropongnews.com- Bulan suci Ramadhan selalu membawa berkah bagi para pedagang makanan dan minuman. Salah satu yang paling dicari adalah kolang-kaling. Buah kenyal dan menyegarkan ini menjadi primadona takjil di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Dilansir dari berbagai sumber, Kolang-kaling, buah dari pohon aren, memiliki tekstur kenyal dan rasa yang manis alami. Selain menyegarkan, kolang-kaling juga kaya akan serat dan nutrisi yang baik untuk tubuh. Tak heran jika buah ini menjadi favorit untuk berbuka puasa setiap sore.
Setiap Ramadhan, penjual kolang-kaling yang berada di pasar Sido Makmur, wilayah Kecamatan Blora kota, selalu laris manis. Kenaikan omsetnya pun tidak tanggung-tanggung, hingga mencapai dua kali lipat. Kamis, (13/03/2025).
Permintaan kolang-kaling yang tinggi selama bulan Ramadhan membuat harga buah ini sedikit naik. Hari-hari biasa sebelum Ramadhan, harganya kurang lebih 14 ribu ribu rupiah per kilogram, kini pada bulan Ramadhan mencapai 18 ribu rupiah.
Namun, hal itu tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli kolang-kaling. Hal itu dikarenakan, dengan rasanya yang enak dan manfaatnya yang banyak, kolang-kaling memang layak menjadi primadona takjil Ramadhan. Buah ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membawa berkah bagi para pedagang dan peminatnya.
Ika, salah satu penjual kolang-kaling, menyampaikan bahwa dalam sehari biasanya hanya mampu menjual sekitar 10 sampai 25 kilogram per harinya. Sejak memasuki bulan Ramadhan, dirinya per hari mampu menjual 70 kilogram hingga 100 kilogram kolang-kaling.
“Dibulan puasa ini biasa perhari habis kurang lebih satu kwintal. Untuk harganya sendiri disekitaran 18 ribu saja,” ucapnya.
Sementara itu, yunia, salah satu penikmat kolang-kaling, menuturkan bahwa selain di bikin kolak untuk buat buka puasa, juga diolah menjadi manisan dicampur sama labu.
“Hampir setiap bulan puasa selalu beli kolang-kaling. Saya bikin kolak, manisan di campur dengan labu, dan juga untuk es campur. Untuk harganya cukup murah disekitaran 18 ribu rupiah perkilo,” ungkapnya.