
Jateng, Tropongnews.com- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, HM Kusnanto, meminta perhatian khusus kepada pihak Bulog agar prosedur pembelian gabah/beras tidak terkesan terlalu prosedural dan alurnya terlalu panjang.
Dan, apa yang disampaikannya ini bukan tanpa alasan, hal tersebut dikarenakan petani tahunya harga gabah kering panen sebesar Rp6.500/kg.
Tak hanya itu, Ia juga mengusulkan untuk dalam upaya mewujudkan optimalisasi penyerapan gabah di Kabupaten Blora, diperlukan motivasi khusus kepada pihak terkait, terutama kepada para petugas Babinsa dan PPl.
Tentunya, perjuangan pemberian bantuan berupa insentif ini, diusulkan untuk meningkatkan partisipasi dan efisiensi dalam proses penyerapan gabah. Dan, Insentif ini diharapkan dapat mempercepat distribusi gabah dan mengurangi beban administrasi yang panjang.
Terlepas dari itu, sebagaimana diketahui dan di beritakan sebelumnya, rapat koordinasi optimalisasi serapan gabah/beras di Kota dengan julukan penghasil minyak serta jati, pada Jumat (21/2/2025) ini, diakhiri dengan sebuah closing statement dari Kepala DP4 Blora, Ngaliman.
Ia menekankan bahwa kesuksesan optimalisasi penyerapan gabah/beras di musim panen 2025 sangat ditentukan oleh kekompakan, keterbukaan kerja sama, kolaborasi, dan sinergi dari semua pihak terkait.

Oleh karena itu, meminta agar semua pihak yang terlibat bisa memegang komitmen dan memiliki spirit perjuangan dalam mewujudkan swasembada di Bumi Blora Mustika.
Maka dari itu, untuk mencapai tujuan ini, langkah-langkah konkret perlu diambil. Pertama, menyederhanakan prosedur pembelian gabah agar lebih efisien dan mudah diakses oleh petani.
Kedua, memberikan pelatihan kepada petugas Babinsa dan PPl tentang manajemen gabah yang efektif. Ketiga, memperkuat sistem logistik untuk memastikan distribusi yang cepat dan merata.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten Blora dapat mengatasi tantangan penyerapan gabah dan mencapai swasembada pangan.
Optimalisasi penyerapan gabah tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memastikan kecukupan pasokan beras di pasar lokal. Semua pihak terkait harus bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan visi ini, demi kemakmuran dan ketahanan pangan di Kabupaten Blora.