
Jateng, Tropongnews.com– Total pemangkasan anggaran untuk Blora mencapai kurang lebih Rp 65.168.432.000. Meski demikian, kebijakan tersebut tidak menghambat pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora. Selasa, (18/02/2025).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada beberapa waktu lalu, Rabu (12/02), saat ditemui diruang kerjanya, yang berada di wilayah Jalan Ahmad Yani, kecamatan Blora kota.
Tentunya apa yang disampaikan oleh ketua DPRD Kabupaten Blora ini bukan tanpa alasan, dikarenakan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan melakukan refocusing anggaran yang berdampak pada pemangkasan dana di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Blora.
“Pemangkasan anggaran ini terdiri dari berbagai sektor, seperti pekerjaan umum dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 27.605.341.000. Selain itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk rekonstruksi jalan juga terkena pemangkasan sebesar Rp 20.861.000.000,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa selain infrastruktur jalan, DAK di bidang irigasi juga mengalami pemotongan sebesar Rp 7.495.000.000.
Kemudian, ditambah sektor pertanian tak luput dari kebijakan ini, di mana DAK fisik bidang pertanian berkurang Rp 8.000.260.000, serta DAK bidang pangan lainnya dipangkas Rp 1 miliar.
“Jadi, anggaran yang dipangkas oleh pemerintah pusat atau Kementerian Keuangan ini mayoritas ada di dua dinas, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian,” ungkapnya.
Meski menghadapi pemangkasan anggaran, lanjutnya kembali, hal ini tidak akan berdampak signifikan pada pembangunan di Blora.
“Sebelum adanya refocusing, kami sudah mengalokasikan anggaran untuk membangun infrastruktur di Kabupaten Blora. Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang telah direncanakan,” terangnya.
Ia, menyebut bahwa dengan adanya skema pinjaman daerah untuk menutupi kekurangan anggaran akibat pemangkasan ini. Dan, dengan demikian, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, tetap dapat berjalan tanpa kendala.
“Alhamdulillah, dengan adanya pinjaman daerah, refocusing anggaran ini tidak berdampak signifikan pada pembangunan. Kami berharap ke depan Pemkab dan DPRD tetap bisa menganggarkan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya sesuai harapan masyarakat Blora,” tandasnya.